Dear Man-Teman
Lama enggak posting di blogg ini....pada sibuk UAS!!!
Apalagi banyaknya tugas.. fyuhhhh....pasti kalian juga pada sibuk kan...
Dikerjain sama Statistik dan SPSS... hehee....
Nah, ini admin lagi baik hati nih, bantu kalian yang sibuk ngerjain PSP (Penyusunan Skala Psikologi) atau sibuk ngerjain Statistik. Kali ini admin ingin berbagi tentang Z-Score. Masih inget kan?
Z-Score sendiri adalah skor standard berupa jarak skor seseorang dari mean kelompoknya dalam satuan deviasi. Misalnya nih kalian mendapatkan nilai 72 dalam ujian statistik, apakah nilai tersebut bisa dianggap baik jika kita melihat distribusi nilai populasi di mana Anda berada?
Untuk mengetahuinya maka dapat menghitung Z Score. Nah untuk menghitung Z-Score dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Untuk mencari simpangan baku dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Pada kasus sebelumnya jika nilai Anda 72 dari rata-rata dari populasi 70 dan simpangan bakunya 4 maka nilai Z-Skor = (72-70)/4 = 2/4 = +1/2.
Perhitungan Dengan SPSS
Mencari Z-Skor dengan SPSS lebih mudah lagi, karena fitur dari SPSS yang serba otomatis dalam menghitung tinggal klik-klik saja. Yang jadikan susah itu mana yang harus kita klik... ini yang bikin Baper kalau gak tau kan... :D
Oke, ikuti langkah-langkah berikut...
Langkah 1, katakanlah saya memiliki nilai TOTAL Kecerdasan Emosi dengan total (n) sebesar 10 orang. Lihat gambar dibawah:
Langkah 2, kemudian pilih opsi pada SPSS Analyze --> Descriptive Statistics --> Descriptive. Maka akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini.
Setelah itu masukan variabel total skor kecerdasan emosi yang ingin kalian cari nilai Z-skornya dan jangan lupa
centang checkbox "Save standarized values as variables". Kalau gak kalian centak itu gak akan keluar nilai Z-skornya. Lalu jika sudah selesai tunggu beberapa saat, ngopi-ngopi dulu biarlah SPSS yang itung hehe
(Setelah beberapa detik) Taraaa.... Hasilnya keluar deh nilai Z-skornya seperti gambar dibawah ini:
Kesimpulannya Z-skor merupakan perhitung statistik yang sering dipakai karena rumus-rumus statistik parametrik diturunkan dengan menggunakan asumsi bahwa distribusi suatu populasi berdistribusi normal. Oke, semoga kalian paham yah... sekian dulu tutorial sederhana dari Admin, semoga bermanfaat.
Salam,
ArL
(Admin)
HIMPUNAN MAHASISWA PRODI PSIKOLOGI UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG