Tulisan ini saya buat berdasarkan sudut pandang subyektif dari penulis, namun penulis sendiri sedikit mengulas dengan mengaitkan hubungannya dengan Psikologi. Postingan dari situs luar negeri tersebut membuat saya terinspirasi bagaimana memaknai kata "cantik" yang dipaparkan secara logis oleh Pria dengan penghasilan 500 Ribu US Dollar. Mungkin tulisan saya sudah ada dipostingan grup atau komunitas lain, tetapi pada tulisan ini saya mencoba mengaitkan dengan teori psikologi.
Pada tulisan yang berjudul "This Pretty Girl Was Seeking A Rich Husband. The Reply She Got From A Banker Was Priceless!" menceritakan seorang gadis yang ingin mencari suami dengan penghasilan lebih dari 500 Ribu US Dollar per Tahun atau jika di Rupiahkan perbulan 550 Juta Rupiah. Sungguh angka yang fantastis (Kalau buat beli cilok dapet berapa yahhhh ;D)
Ceritanya bermula pada saat gadis cantik tersebut tersebut memposting tulisan pada forum perjodohan untuk menarik pria. Berikut terjemahan bahasa Indonesianya:
“Apakah yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?”
Saya akan jujur dengan apa yang aku katakan. Usia saya 25 tahun. Saya sangat cantik, bergaya dan memiliki selera yang tinggi.
Saya berharap menikah dengan pria kaya dengan penghasilan pertahun $500 ribu (+/-Rp.5,5M) atau lebih.
Anda mungkin akan berkata kalau saya
termasuk perempuan materialistis, tapi kelompok penghasilan s.d $ 1 juta
pun masih termasuk kelas menengah di New York.
Permintaan saya tidak setinggi itu. Adakah pria di forum ini yang berpenghasilan $ 500 ribu per tahun?
Apakah Anda semua telah menikah?
Saya ingin bertanya apa yang harus aku lakukan untuk dapat menikah dengan orang2 seperti Anda?
Di antara pria yang telah berpacaran
denganku, yang terkaya hanya berpenghasilan $ 250 ribu dan kelihatannya
ini batas tertinggi yang pernah saya capai.
Jika seseorang ingin pindah ke perumahan mewah di wilayah barat New York City Garden , penghasilan $250 ribu tentu tidak cukup.
Beberapa hal yang ingin saya tanyakan:
- Dimanakah kebanyakan para pria kaya bertemu & berkumpul?
- Mohon nama dan alamat bar, restauran dan gym yang sering dikunjungi. Rentang usia berapakah yang dapat memenuhi kriteria saya?
- Kenapa wajah istri-istri orang kaya hanya terkesan biasa-biasa saja?
- Saya telah bertemu dengan beberapa gadis yang tidak cantik dan menarik, tapi mereka bisa menikah dengan pria kaya.
- Apa pertimbangan Anda dalam menentukan istri dan siapakah yang bisa menjadi pacar Anda?
Terus terang, tujuan saya sekarang adalah untuk menikah.
Terimakasih,
Gadis Jelita
Dear Gadis Jelita,
Saya membaca email anda dengan sangat antusias. Saya yakin sebenarnya banyak gadis2 yang memiliki pertanyaan senada dengan Anda.
Ijinkan saya untuk menganalisa situasi Anda dari sudut pandang investor profesional.
Penghasilan tahunan saya lebih dari $ 500 ribu yang tentu memenuhi kriteria Anda.
Jadi, saya harap setiap orang percaya bahwa jawaban saya cukup kredibel dan tidak membuang waktu.
Dari sudut pandang seorang pebisnis,
menikah dengan Anda adalah keputusan yang buruk. Jawabannya sangat
sederhana dan akan saya jelaskan. Kesampingkan dulu detil-detil yang
Anda tanyakan.
Sebenarnya apa yang ingin Anda lakukan
adalah pertukaran antara “kecantikan” dan “uang”. Si A akan menyediakan
kecantikan dan si B akan membayar untuk itu. Kelihatannya adil dan cukup
wajar.
Tapi ada permasalahan fatal di sini.
Kecantikan Anda akan sirna, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa
alasan yang jelas. Faktanya adalah penghasilan saya mungkin akan
meningkat dari tahun ke tahun.
Tapi, Anda tidak akan bertambah cantik
tiap tahunnya. Karena itu dari sudut pandang ekonomi: saya adalah aset
yang ter-apresiasi sedangkan Anda adalah aset yang ter-depresiasi.
Depresiasi yang Anda alami bukan
depresiasi normal, tapi depresiasi eksponensial. Jika hanya ini aset
Anda, nilai Anda akan sangat mencemaskan 10 tahun kemudian.
Dengan menggunakan istilah yang kami
gunakan di Wall Street, setiap perdagangan memiliki sebuah posisi.
Berpacaran dengan Anda juga memiliki “posisi perdagangan” .
Jika nilai aset yang didagangkan
menurun, maka kami akan menjualnya. Bukan ide yang baik untuk
mempertahankannya. Begitu juga dengan pernikahan yang Anda inginkan.
Saya sangat kejam untuk berkata seperti
ini, tapi untuk membuat keputusan bijak, aset yang menurun nilainya
akan dijual atau disewa.
Pria dengan penghasilan $ 500 ribu tentu bukan orang bodoh. Kami akan berpacaran dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda.
Saran saya lupakan mencari petunjuk
bagaimana cara menikahi pria kaya. Usahakan agar Anda dapat membuat diri
Anda kaya dengan berpenghasilan $ 500 ribu, lebih berpeluang ketimbang
mencari pria kaya yang bodoh.
Semoga jawaban saya dapat membantu
Tertanda, JP Morgan
Asumsi dasar dari teori pertukaran sosial yang dikemukakan oleh John
Thibaut dan Harlod Kelley (1959), mengungkapkan bahwa dalam hubungan
sosial terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan
keuntungan (profit). Imbalan merupakan segala hal yang
diperloleh melalui adanya
pengorbanan, pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan
keuntungan adalah imbalan dikurangi oleh pengorbanan. Tentunya JP Morgan
dengan latar belakang sebagai seorang ahli keungan yang professional
memperhitungkan secara cermat dengan memperhitungkan nilai antara investasi dan keuntungan. Sehingga ia akan mempertimbangkan dengan detil dalam proses pengambilan keputusan untuk memulai pertukaran sosial.
Jawaban dari JP. Morgan tersebut dipaparkan dengan sangat logis dari sudut pandang seorang pembisnis professional. Ia menganalogikan pertukaran sosial antara "Uang" dan "Kecantikan". Pada teori Psikologi Sosial, pertukaran sosial mempunyai asusmsi dasar yaitu setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan
sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi
ganjaran dan biaya (Rackmat, 2004). Selain ganjaran dan biaya terdapat satu konsep yang tidak kalah penting yaitu "pembanding". Orang tentunya akan mendapatkan kepuasan tersendiri apabila ia mendapatkan suatu hal yang sebanding dengan apa yang ia usahakan. Pertukaran sosial antara uang dan kecantikkan memang dapat dikatakan seimbang, akan tetapi perlu diketahui bahwa tingkatan pembanding menunjukkan ukuran baku yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu. Seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain akan mengharapkan imbalan yang diterima sebanding dengan pengorbanan yang telah dikeluarkannya.
Rujukan
Rackmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosdakarya
Demikian artikel ini saya buat, apabila ada teori-teori psikologi lain dalam menjelaskan hal tersebut di atas dapat di share pada komentar di bawah. Terima kasih.
Salam,
Aira